Monday, December 24, 2007

Victorian Barbeque

Lauritte telfon pekan lalu:

Lau :Bo, tau kan kalo Vitta mau diboyong suaminya pindah ke Hamburg?

Ct :Tau.

Lau :Nah, dia ngajakin kita barbeque-an di rumahnya. Farewell party. Minggu sore.

Ct :Boleh. Kateringnya aku yang pegang? Hahaha.

Lau :Iiihhh…kebanyakan gaul sama ibu-ibu PKK sih lo!

Ct :Abis menu barbeque itu-itu mulu!

Lau :Itu dia. No husband ya darling, jadi no beer, no billiard, no playstation. Ini barbeque kita kasi tema. Vita sih pengen ngedekor tamannya rada-rada Victorian. Bakalan banyak bunga crysant salju dan holland putih. Nah, masing-masing dari kita mesti bawa minimal satu jenis makanan. Biar gak ngebosenin.

Hmm...serius juga nih acara.

Berhubung statusku sebagai pengusaha catering, juga dorongan dari dalam diri dan bakat untuk selalu eksis dan diakui (hehehe), maka aku bertekad mempersiapkan diri menjadi bintang di acara yang cuma akan dihadiri 6 orang temen-temen deketku itu. Makanan yang kubawa jelas harus yang paling oke!

Victorian?

Kayaknya gak pantes deh kalo makanannya red meat. Sebenernya gak papa sih bawa sosis atau daging sapi, toh gak bakalan di tolak juga. Tapi kok sosis dan daging merah rasanya lebih pantas disandangkan dengan celana pendek, bir kaleng dingin, pelampung renang dan frisbee. Apa bebek aja? Hmm...terlalu berat buat pesta taman. Dagingnya rada alot dan kesannya tetep urakan.

Oke. Setelah semedi beberapa hari, akhinya aku menentukan kalo hari minggu besok aku bakalan menyiapkan:

  1. Bapocime

Bukan masakan Padang. Ini nama bikinan sendiri. Kepanjangan dari Baked Potato Cheese and Meat. Kentang direbus lalu dihancurkan sampai sangat halus. Disajikan di piring dalam bentuk seperti kentang utuh. Kemudian slice daging asap dipanaskan dengan mentega dan dipotong kecil memanjang diletakkan di atas kentang. Saus dari lelehan keju dicampur krim disiram di atasnya.

  1. UUD 45

Udang-udang 4 sehat 5 sempurna. Udang rebung merah direbus dulu dengan takaran air yang pas, hingga air rebusannya menguap dan aromanya meresap ke dalam udang. Air rebusan sudah dicampur dengan berbagai rempah-rempah, dan, ini dia, jahe. Supaya dagingnya rasanya rada-rada eksotis gitu. Boleh ditambah daun mint kalo suka, masukinnya pas air rebusannya sudah mau habis. Udah gitu, udangnya dibakar sebentar dengan minyak wijen yang dicampur jeruk nipis. Saat penyajian, tambahkan serpihan bubuk gandum sedikit di atas udang, percantik dengan rosemary dan tentu saja saus tomat hasil nge-blender sendiri.

Hari H. Aku tampil cantik dengan white dress putih. Yang penting Victorian. Gak mungkin tampil bak ratu Inggris juga secara high heel gak mungkin dipake di taman ini. Bisa mblebes.

Yang lebih cantik hidanganku. Dengan penuh percaya diri ku siapkan bawaanku itu di meja yang telah disediakan. Mundur beberapa langkah ke belakang, ah iya, masakanku yang kelihatan paling mantaf.

Tapi tar dulu...kok ada wangi-wangi sedap gitu melintas?

Winda bawa kepiting saus bangkok (Katanya. Aku juga gak tau resep itu.) Kayaknya cuma diolah pake bawang bombay di-oseng. Penyajiannya berantakkan, tapi rasanya nendang tanpa bayangan!

Navvie bawa sup ayam kental dengan saus bawang. Tampilannya juga ancur, tapi dua mangkok lewat gitu aja di mulutku tanpa terasa. You know, sruput-sruput-sruput-ngobrol-nambah lagi dong.

Ah, aku ini memang pengusaha katering kampungan! Hehehe. Buat performance, hidanganku memang kelasnya hotel berbintang, tapi toh rasa bukan cuma diujung lidah dan mata. Banyak orang-orang kita yang gak peduli sensasi di lidah, tapi kalo kuah bakso berhasil bikin panas telinga, pasti disebut nampol!

Maafkan aku dunia silat perkateringan, telah membuatmu malu. Maafkan aku teman-teman karena sempat memicingkan mata. Maafkan aku suami tercinta, berat badanku langsung nambah dua kilo!

Monday, December 10, 2007

S.O.S (Save Our Self-Esteem)

Aaaaa….ternyata! Ini buktinya.

Sales tempat fitness artis - atau biar kayak artis - yang satu ini emang suka maksa.

Katanya dapet no telpon dari temen kantorku (aku yakin sih boongan). Tiap hari nelponiiin mulu. Padahal aku sudah bilang lagi meeting (aku juga boong siy ;p).

Plak! Buat mbak-mbak yang nelponin mulu itu.

Plak plak! Buat orang yang bisa-bisanya ngasi no telponku.

Begini ya Mbak... diriku memang bukanlah artis. Tapi nama tempat mbak bekerja itu diciptakan untuk mengatrol imej bahwa inilah tempat “orang-orang penting” nge-gym. Dan orang-orang penting itu adalah orang-orang yang merasa punya power. Nah, kalo mereka “dipaksa”, otomatis sense of power-nya akan terusik, dan -malah-justru-akan segera membuktikan powernya: untuk tidak memilih tempat bekerja Mbak sebagai tempat fitness dan mbak pun gak jadi dapet komisi.

Atau, dengan teropong penggunaan bahasa lain, tempat bekerja Mbak juga berarti “merayakan”. Ditambah unsur ‘ty’ atau di-bahasa-kan menjadi ‘tas’, (bukan ‘ti’) maka artinya kira-kira ini tempat yang bersifat merayakan.

Maka jamulah kami wahai Mbak-mbak dengan rok mini. Buatlah kami selalu merasa sedang merayakan sesuatu di sana. Bukan dengan terus-terusan menelpon dan membuat kami tersiksa, karena setiap kata yang terlontar dari mulut Anda seakan berkata:

Mayday...mayday...bahaya! Perut Anda sudah membuncit. Lemak cair dan panas mulai mengintip dari pinggang, siap meleber ke mana-mana lalu menghanguskan dan meluluh lantakkan kepercayaan diri Anda! Segera evakuasi dengan menjadi anggota gym kami! Ayo..ayo..

Aku tahu beberapa celana kebanggaanku kini sudah tak lagi muat sejak berhenti kerja. Tapi please, jangan buat aku merasa menjadi mutant yang mengganggu pemandangan sosial banyak orang sampai harus ditolong!

Oya, aku juga tak menemukan satu pun alasan yang membuat aku harus ke gym seramai itu di mall.

Supaya termotivasi karena banyak orang? No thanks. I told you before, saya gak mau menjadikan peristiwa kegendutan sebagai bencana nasional hingga semua orang tau, mesti waspada dan selalu siap dengan simulasi penyelamatan diri: lari-lari di treatmill, satu-dua angkat beban..ah.

Nyari kecengan?

Aduuh, bukannya sok tua, tapi sumpah aku gak lagi tertarik melototin badan-badan bagus dan berkeringat, atau anak baru lulus kuliah lalu bekerja di perusahaan internasional yang sibuk mencet-mencet BlackBerry tiap kali gugup disapa perempuan cantik. Aku gak peduli lagi cowok berpantat seksi. Aku sekarang cuma tertarik dengan pantat suamiku yang mampu menjadikan tubuhnya duduk tegak dengan mata penuh kasih setiap menina bobokan anak kami.

Tapi bukan berarti aku akan membiarkan tubuh ini dipenuhi gelambir yaaa...

But being beautiful – both the process and the result – should be fun, shouldn’t it?

Sunday, November 25, 2007

Di Semarang Semingguan


Okay, this is going to be a very long post. Karena seminggu kemarin aku sempet main-main ke Semarang untuk ngurus order catering and it went up and down like a roller coaster ride. Ada acara seminar dan workshop soal makanan organik yang diadain ibu-ibu PKK di Semarang sana. Seru deh pokoknya. Aku cuma kenal temenku aja sih, yang punya tante salah satu anggota PKK itu. Selebihnya... I have no idea.

Hari pertama
Sampe hotel tempat aku dan crew nginep (ciee.. udah berasa rombongan artis deh), belom ada apa-apa. Cuma sempet buka-buka agenda biar nggak lupa sama rencana awal. Ngumpul sebentar sama anak-anak, terus cek lokasi.

Hari kedua
Tragedi Lele Lempar Lembing kembali terjadi. Waktu 50 ekor Lele hidup di ember siap dieksekusi, tiba-tiba ada satu yang loncat dan bikin panik Mbak Erni. Seperti yang dahulu kala pernah terjadi, sebuah spatula pun meluncur dan melayang-layang di dapur. Persis kejadian waktu arisan di rumah Tante Lia setahun lalu. Aku udah bilang ember tempat nyimpen lele itu harusnya ditutupin aja. Tapi banyak yang ngotot kalo embernya ditutup nanti Lelenya nggak bisa napas. Hellllllooooo....?????? Tu Lele emang mau kita matiin, bukaaaann..???
Walhasil satu hari itu sibuk benahin dapur yang amburadul akibat spatula ajaib Mbak Erni yang menjelajah kemana-mana.

Hari ketiga
Makin repot karena udah tinggal satu hari menjelang acara. Ngawasin gubuk-gubuk yang dibangun di tepi-tepi aula plus memastikan semua bahan-bahan dimasak sematang-matangnya. Alhamdulillah nggak ada kejadian sedahsyat Lele Lempar Lembing. Cuma Pak Unduh yang penasaran sama salah satu Lele di wajan. Dia masih kurang yakin kalo Lele itu udah dimasak. Katanya, “Kok nggak kelihatan garing ya, Mbak Chintya..??” Yaah, secara dia juga udah tua, mungkin kacamatanya perlu diupdate.
Akhirnya Pak Unduh mengambil sebuah sodet dan menyodok-nyodok si Lele dari jauh.
“Le.. Lele...” sapa Pak Unduh ramah dengan logat Jawa. Kikikikikk... kita yang ada di dapur semuanya ngakak habis-habisan. Kalo diceritain mungkin kurang lucu yah.. tapi kalo lihat sendiri pasti ikut ketawa juga. Pak Unduh ini usianya kira-kira akhir 60-an. Masih segar, agak gemuk, dan sangat polos. Hihihihihii... Lain kali yang masak si Lele, Bapak aja deh biar yakin sendiri yaa...

D-Day
Wahhh.. ibu-ibunya ngejreng banget deh. Meski aku juga udah ibu-ibu, tapi kalo ngelihat mereka.. aku berasa masih mudaaaaa banget. Hehehe.. Ibu-ibu PKK kalo ngumpul pasti heboh. Tapi alhamdulillah nggak ada kehebohan yang bikin orang catering kebakaran jenggot. Paling tantenya Icha aja tuh yang sempet kesandung tangga waktu naik panggung buat terima door prize. Yes, dari sejuta ibu-ibu berseragam kuning gambreng itu kok bisa tantenya Icha yang ketulah. Maaf ya Tante, jadi ngomongin Tante di sini deh.. Hihihihi..

Hari kelima
Selesaaaaiii..!!! Cek-cek barang, hitung-hitung duit, dsb, dsb, dsb... Setelah semuanya rapi, beberapa anak catering ada yang balik duluan. Aku serahin tanggung jawab ke Pak Gino aja buat ngawasin anak-anak dan barang-barang. Sementara aku sama Icha diajakin tante Yeni keliling Semarang buat wisata kuliner. Feeling guilty again about my little hunny belly..?? Sekarang sih agak menyesal, tapi pas kejadiannya seru-seru aja tuh. Mampir ke daerah Semawis yang jual-jual jajanan khas Semarang. Tapi karena ada di daerah Pecinan, harus hati-hati milih makanan. Emang ada yang dilabelin ‘halal’ sih, tapi sekarang kan banyak yang label ‘halal’-nya nggak resmi dari MUI.
Dari Semawis kita juga sempet nyobain Tahu Pong di jl. Gajah Mada (kalo nggak salah). Tahu ini kosong, nggak ada isinya (itu sebabnya dikasih nama ‘Tahu Pong’) tapi disajikannya sama udang tepung yang digoreng, plus telur, timun, dan kecap. Hmmmm..!! Jadi pengen lagi!!

Hari terakhir
Pulaaang..!!! Dalam perjalanan ke bandara, kita mampir di Soto Bangkong. Sotonya enaaaakkk... deh! Sambil nyobain, aku meraba-raba bahan dan bumbunya. Mau coba di rumah, siapa tahu bisa dijadikan menu catering kan..


That’s enough for now. I’ve warned you it was going to be a very long post. Tapi seru kaann.. Hihihihihiii...
Tungguin terus ceritaku berikutnya ya...

Sunday, November 18, 2007

Diet Diary


Image nyomot di sini.

Oke. Cukup sudah. Dua minggu berturut-turut makan nggak terkontrol, inilah saatnya aku bener-bener bangun pertahanan terhadap segala godaan. Udah 2 hari browsing internet, cari resep diet yang ampuh. Maka setelah baca banyak referensi, ini lah resep diet yang aku susun sendiri:

1. Pagi-pagi sarapan karbohidrat. Roti gandum would be great. Diisi telor atau selai. Minumnya kopi. Coffee is good, you know. Bisa mencegah kanker kalo dikonsumsi dalam porsi yang pas.

2. Makan siang boleh agak berat. Tapi jangan berat-berat amat. Yang dimaksud dengan berat di sini adalah NASI. Hehehe.. Lauknya, coba ganti daging dengan ikan. Pecel Lele! Kan ada lalapnya tuh. Sayur-sayuran segar yang amat menyehatkan!

3. Sore-sore coba ngemil kacang. Kacang itu cemilan yang sehat. Dan dengan ngemil, Anda bisa menekan rasa lapar.

4. Makan malam usahakan sebelum jam 8. Menunya yang ringan-ringan aja. Misalnya sereal. Yup! Kata siapa sereal mesti dimakan pas breakfast aja? Play around with food is fun!

5. Diantara jadwal makanan tersebut, selipkan jadwal ciuman. I’m serious! Deep kiss itu bisa membakar 2 kalori per menit lohh! Lumayan kan buat ibu-ibu muda yang malas ke gym.. Hehehehe..

Jadi ibu-ibu.. mulai sekarang rajin-rajinlah berciuman. Selain dapat terus menjaga silaturahmi dengan suami, juga baik untuk membakar kalori.

Sunday, November 4, 2007

Samudra Lemak

Akibat pinggang dicubit-cubit waktu Lebaran kemarin.. aku pun udah menyiapkan resep diet paling ampuh sedunia: NIAT! Hahahaha... Namun apa daya, kekuatan jahat nampaknya memang punya kuasa lebih kuat. Jadi... niat diet pun berantakan gara-gara klien. Lho? Kok gara-gara klien? Bukan klien sih.. Sebenernya emang karena nggak pandai menahan hasrat makan enak aja..

Dua hari yang lalu aku entertain klien catering di restoran Samudra, Taman Anggrek. Seperti namanya, tak diragukan lagi kalo restoran ini jualan seafood. Bukan hanya ikan atau cumi biasa... tapi... SUP SIRIP HIU! Terus ada Seafood Salad dan Udang Kupas Almond plus saos Mayonnaise, ditutup dengan softdrink segar yang ampuh menambah berat badan!! Hahahaha... Ah perutku oh perutku... Sabar ya Nak..

Akhirnya untuk menutupi rasa bersalah, aku take away seporsi Udang Almond-nya buat Claudia. Untungnya dia suka. Kalau nggak kan terpaksa ibunya juga yang ngabisin.

Harusnya sih aku bisa lebih mengontrol asupan makanan karena sebagai pengusaha catering, aku paham porsi dan gizi yang pas buatku. But seafood is my favorite dish!! I can’t help it when it comes to seafood!!! I’m sorry, my belly... But love is blind, and my love to seafood is too big to fight. Hiks..

Wahh kalo begini terus, judul blognya bisa-bisa mesti diganti jadi: ‘the confession of a food criminal!’ Hahahaha..!! Buktinya perjalanan mau entertain klien ke Samudra aja bisa jadi gerbang menuju samudra lemak yang tak termaafkan.

Sunday, October 21, 2007

Suuurabaya.. oh Suuurabaya..


First of all, Happy Ied everyone! Mohon maaf lahir dan bathin..

Lebaran kemarin pulang kampung ke keluarga Ibu di Surabaya. Rameeee banget. Claudia ketemu banyak sepupunya. Ogi, Maria, Robin, Farrah... pokoknya dia kelihatan seneng banget bisa main sama sodara-sodaranya yang seumuran. Soalnya kalo di Jakarta kan jarang ngumpul. Ahh.. Maria sekarang kelihatan gemuk banget! Pasti gara-gara dikasih makan es krim mulu sama Tita. Wanita yang satu itu emang gila es krim dari jaman gadis dulu. Herannya, dia kok nggak melar-melar. Beda sama aku yang makan dikit aja pinggang langsung mencuat kemana-mana.

Agak bete juga soal itu. Kekhawatiran yang sempat kepikiran waktu itu akhirnya terbukti juga. Sodara-sodara banyak yang pegang-pegang perut seenaknya terus ketawa-ketawa:
“Sudah 4 tahun tapi kok nggak singset-singset siihhh.... Butuh berapa lama memangnya cuma buat ngecilin pinggang?? Hahahaha....”

Ha. Ha. Ha. Tawa itu separuhnya mungkin memang cuma gurauan. Tapi tetep aja aku sensi. Untungnya suamiku ngerti. Dia cuma senyum-senyum ramah sambil ngusap-ngusap lenganku. Maksudnya sih biar aku tenang kali, ya.. Tapi tetep aja bete. Akhirnya aku malah lebih memilih untuk main sama ponakan-ponakan di teras.

Sometimes it’s good to watch them playing. Reminds you of your childhood. Hehehe.. Ya. Childhood. Where the only thing in your mind is just playing around and playing around and a little dish and playing around...

Di Surabaya kita sempet jalan-jalan mencicipi jajanan lokal. (Tuh kan jajanan lagi!). Yah mirip wisata kuliner gitu deh.. Lumayan sih buat referensi menu catering. Ada Mie Kedondong. Sebenernya sih itu mie ayam, cuma letak warungnya di Jalan Kedondong. Tapi ini nggak kayak mie ayam yang biasa kita temui di Jakarta. Mie Kedondong ini ayamnya dicacah dan masih putih karena dikukus. Nggak ada kecapnya. Sayangnya warungnya nyempil banget, cuma cukup 10 orang-an. Jadi kemaren itu minta bungkus aja beberapa. Aku sendiri nggak pesen. Inget perut yang dicubit-cubit sehari sebelumnya di rumah Eyang.

Setelah Mie Kedondong, ada juga Rawon Setan. Menu ini kayaknya udah lumayan ngetop yah.. Soalnya di Jakarta juga udah banyak yang menyajikan menu ini. Dinamakan Rawon Setan sebenarnya bukan karena isinya beda sama rawon biasa. Kurang-lebih sih sama. Bedanya ada di jam buka warung yang menjualnya. Jam 10 malam itu udah jam buka yang paling cepet. Biasanya jam 12an baru buka. Tempatnya deket hotel JW Mariott.

Masih banyak lagi jajanan yang kita coba. Bisa 2 kali post nih buat ngomongin kuliner Surabaya doang. Nanti malah tambah merasa bersalah deh gara-gara inget terus udah banyak ngemil di kampung. Pulang ke Jakarta tinggal duduk lemah di sofa, kelelahan makan, keberatan pinggang.

Surabaya, Oh Surabaya... teganya...

Wednesday, October 10, 2007

Castengel Pembawa Bencana


Tiga hari menjelang Lebaran. Perhatian sodara-sodara, bukan cuma Pintu Surga yang terbuka makin lebar, tapi pinggang saya pun ikut melebar. Catering sih catering, tapi kalo urusan kue kering, aku nyerah deh. Berkali-kali nyoba bikin castengel, banyak banget yang gagal. Loyang pertama.. loyang kedua... loyang ketiga. Bencana standar: gosong. Daripada dibuang, mending dimakan. Suamiku kurang doyan keju dan aku nggak cukup tega buat menghibahkan kue-kue gosong itu pada Claudia tercinta. Sementara si Mbak udah pulang kampung sejak minggu lalu. Jadi...

Tada!

Tiga loyang Castengel aku habiskan sendiri. Malamnya, termenung di sofa, merasa amat bersalah pada pinggang yang tak lagi jenjang.

Oh no! Sudah mau Lebaran, ketemu sodara-sodara, tapi perut malah membuncit. Lemak menyeruak kemana-mana. Bikin malu aja.

Harusnya aku memang berhenti ngotot bikin castengel. Toh di rumah Ibu nanti pasti udah banyak toples castengel berdiri manis di meja tamu. Harusnya aku bikin ketupat aja. Tinggal masukin beras, kukus. Atau bikin rendang.

Aaahhh... bingung juga nyusun menu Lebaran. Kenapa yah menu Lebaran semuanya berlemak. Rendang: santan. Opor: santan. Bisa nambah satu tingkat deh perut ini...!!

Sunday, September 23, 2007

Buka Puasa Enak & Sehat!

Wooww... setelah menang lomba masak 17-an, cateringku jadi lebih laku. Pasti Ibu bangga deh sama anaknya. Dulu kan aku kurang pinter masak. Sejak nerusin usaha cateringnya aja aku lumayan lihai bergulat dengan wajan. Hehehehe...

Hari ini aku mau berbagi resep buka puasa yang enak dan sehat.

1. Berbukalah dengan yang manis: Teh. Tapi kalo teh doang kan biasa. Cobain deh teh herbal. Bisa dibeli kok yang pack di supermarket.
2. Ikan bakar. Slrrp..!! Ikan mengandung protein bernyawa yang bikin sehat =)
3. Sayur lodeh. Porsinya mesti lebih dominan dari ikan yahh..
4. Tempe goreng. Protein lagi =)

Jadi demikianlah pelajaran kita hari ini, Ibu-ibu.. Memang catering saya menawarkan lebih dari sekedar makanan enak. Tapi juga makanan sehat. Jadi, ada yang mau order? Lho, jadi promosi?? Hahahahahahaa..!!!

Sunday, September 9, 2007

My Claudy Hunny Bunny...


Seminggu kemaren order catering lumayan nggak semembludak biasanya. Daripada bosen di rumah, aku nemenin anakku Claudia ke sekolah. Biasanya sama si Mbak, tapi kalo terus-terusan sama si Mbak, bisa-bisa Claudy-ku manggil aku ‘Tante’. Hii... jangan sampe!

Seru juga nganterin anak ke sekolah. Karena Claudy masih playgroup, jadi aku banyak ketemu ibu-ibu yang seumuran dan jadi ngobrol banyak. Beberapa dari mereka juga suka masak, cuma belom tertarik buat buka catering. Ada satu ibu ini yang nawarin aku join karena dia punya WO (Wedding Organizer). Belom ada rencana serius sih, cuma ngobrol-ngobrol seru aja.

Ngomong-ngomong, kayaknya aku harus sering-sering nganter Claudia ke sekolah deh. Soalnya banyak jajanan nggak sehat deket sekolahnya. Sekali-sekali sih nggak pa-pa, tapi kalo dia terus-terusan jajan begituan, aduuhh... bayanginnya aja udah ngeri. Aku emang biasa bawain dia makanan sih.. Tapi namanya anak kecil, suka merengek-rengek minta ini minta itu. Laper mata. Belom lagi lihat temen-temennya jajan. Mbaknya suka nggak berani nolak. Wah, repot deh.

Hmm.. Mungkin aku harus bawain cemilan sehat juga buat Claudia.

Sunday, September 2, 2007

Sundae Sunday


Tadi siang anakku nggak tahu kenapa tiba-tiba minta sundae. Mau beli keluar males, suamiku lagi asik dengan mainan barunya: taman mini di pekarangan hasil karya pribadinya. Kalo udah gini, boro-boro diajak jalan, dipanggil makan aja nggak mempan.

Hm... gimana ya? Aha... inget kiriman imel temen, resep sundae spesial. Pas oprek2 file, eh masih ada. Mumpung masih inget, ya udah sekalian aja posting di sini. Biar kalo kapan2 mau bikin lagi tinggal lihat blog sendiri. Hihihihi...

Untuk resepnya bisa dilihat di bawah ini. Mengenai kandungan kalorinya? Jangan ditanya deh... lagipula kita nggak tiap hari ini makan sundae. Sekali-kali manjain lidah ah... hihihi.

Btw, foto di atas itu adalah cita-cita tampilan sundae yang aku bikin. Hasilnya seperti apa? Hm... mending ngomongin rasanya aja dulu ya. Namanya juga coba-coba hahaha...



Apple Sundae Parfait
Sumber : www.my-meals.com
Disajikan Untuk : 6 Orang


Es krim vannila, yang disajikan dengan manisan apel, dan karamel, menjadikan sundae ini spesial.

Bahan-Bahan :
24 ons manisan apel yang sudah didinginkan
1/2 sendok teh rum atau ekstrak almond.
1 liter es krim vanilla
3 sendok makan karamel

Cara Mengolah :
1. Campurkan manisan apel, karamel dan ekstrak almond.
2. Tempatkan es krim vanilla dalam gelas atau mangkuk.
3. Lapisi dengan campuran manisan apel yang telah dibuat.
4. Tambahkan susu coklat untuk penambah rasa.
5. Sundae siap disajikan :)

Sunday, August 26, 2007

Juara masak nasgor 17-an!!!

Yeeaayy..!!

Seneng banget deh, kemaren ikutan lomba bikin nasi goreng di acara 17-an deket rumah. Saking senengnya sampai lupa nulis blog. Cuma terus-terusan kepikiran, senyum-senyum sendiri sampai suamiku bikinin aku susu. Katanya biar aku cepet tidur terus nggak mengganggu pemandangan di rumah gara-gara kecentilan.

Harusnya sih menang lomba masak buatku itu biasa aja. Soalnya kan emang udah punya usaha catering cukup lama. Tapi namanya menang, tetep aja seneng.

Nih, aku buka deh rahasia masakan enak versiku: sebenernya kuncinya cuma satu.. eh, dua deh: selain resep yang ciamik, tapi juga rasa cinta yang ikut dituang ke dalam wajan. Hahahaha... Tapi emang bener, kok. Coba deh masak dengan hati dongkol. Pasti nggak enak jadinya..

Kemaren itu aku bikin nasi goreng-nya pakai beras merah. Melambangkan perjuangan Indonesia merebut kemerdekaan. Cieee... Selain itu, beras merah kan lebih sehat daripada beras putih. Lumayan deh biar badan tetep langsing: masak nasi goreng pakai beras merah, aduk-aduk di wajan besar sampai lengan pegel, gedein apinya biar suasana makin panas dan memancing lemak tubuh untuk keluar lewat keringat. Wahahahahaa.. Jangan lupa, telornya diceplok aja biar putihnya kerasa. Putih telor itu mengandung protein tinggi lohh..

Aduh, jadi pengen bikin nasi goreng itu lagi.. Kangen ngaduk-ngaduknya sampai lengan berotot kayak Madonna. Hahahahahaa..!!

Wednesday, August 8, 2007

A new chapter

Giling.... akhirnya g0-BLOG juga. Setelah bertahun-tahun diniatin, baru sekarang kesampaian punya blog.

Kalau dipikir-pikir sebenarnya lucu juga ya. Dulu waktu masih kerja, temen2 udah pada nyuruh2 gitu utk nge-blog. Too bad kesibukan kantor bikin aku gak ada waktu buat hal2 yang gak penting (dulu aku nganggap blog itu nggak penting). Tapi ternyata makin ke sini, aku ngerasa kok banyak sekali hal2 dalam kehidupan ini yang sayang kalau dilewatkan begitu aja. Mau nyimpen diary kok kaya' ABG ya. Yo wis lah, nge-blog aja. Who knows bisa dapat temen-temen baru.

Tadinya pingin nunggu sampe aku ulang tahun (which will be next year). On a second thought, hm... kaya'nya kelamaan deh. Sayang waktu segitu lama terbuang sia-sia. Don't wait till tomorrow what you can do today... will always be my motto!

Yo wis lah, segini aja dulu. Dah malem. My dearest hubby yg lagi lembur, bentar lagi pulang. Hoaaaaaeeeeem.... ngantuk.