Tuesday, February 12, 2008

Cari Biji Labu sama si Ibu

Owh.. udah lama banget aku nggak nulis lagi.. Terlalu konsentrasi mengecilkan lingkar pinggang nih. Hehehe...

Talking about the diet and everything, aku mau cerita sedikit soal ini. Kemarin mau ketemuan sama Lauritte di Carrefour Lebak Bulus, sekalian cari bahan-bahan makanan diet (cari biji labu di mana yah, ngomong-ngomong... kok kemarin nggak ketemu??). Karena mobil dipakai suami, terpaksa naik bis (pulangnya sih dijemput.. hehe.. love you, baby!). Nah, kejadian di bis ini yang bikin aku ingat lagi tentang rencana menjaga tubuh.

Ada seorang ibu-ibu bertubuh buessarr membawa beberapa belanjaan plus sebuah payung panjang tergopoh-gopoh mengejar bis yang aku tumpangi. Dia sendirian. Otomatis yang bantuin dia naik bis ya beberapa pemuda sekitar, termasuk si kenek bis. Dia kesulitan menjaga keseimbangan tubuh waktu berjalan menuju bangku kosong di dekatku. Untung bis-nya lumayan sepi. Jadi dia bisa bebas menghabiskan satu-tiga-perempat bangku dan sisa seperempat-nya buat taro belanjaan dan payung.

Mendekati tujuannya, dia berusaha berdiri tapi gagal karena nggak kuat menahan beban badannya sendiri. Akhirnya dia teriak aja ke supirnya, “kiri bang... kiri yaa... kiri..!!” Tapi ya secaraaa... itu bis kota yang suara mesinnya sampe dalem, balap-balapan sama suara lalu-lintas di luar, ya nggak denger lah si bapak supir. (Tahu kan, biasanya kita kalo mau turun, udah siap-siap berdiri deket pintu terus begitu mendekati tujuan, kita ketok-ketok atap bis).

Atas usahanya yang berkali-kali, si ibu akhirnya cukup berhasil untuk berdiri dan mendekati pintu (meski harus usaha super-duper-extra karena dia harus ngurusin belanjaannya juga), dan dia mengetok-ngetok atap bis. Sebenarnya ini sedang lampu merah, maka si kenek pun berteriak-teriak “Ayo Bu! Cepetan Bu, mumpung merah!”

“Bentar bang... bentaar....” katanya sambil melangkah hati-hatiiiii... sekali.

”Ayo Bu! Ngga pa-pa Bu! Kaki kiri Bu, kaki kiri!!”

”Bentar bang...” dan langkahnya maish pelan-pelaaaaaann... banget.

Sampai akhirnya si supir ngegas lagi dan bis kembali jalan. Lampu sudah kembali hijau. Polisi di depan kembali melotot sangar. Si ibu kembali terduduk di bangku deket pintu karena nggak tahan lama-lama berdiri.

”Aduh... ibu sih nggak dari tadii!!!” bentak si kenek.

Singkat cerita, akhirnya si ibu turun di Lebak Bulus juga, bareng-bareng sama aku..

Aduuuhhh... jangan sampe deh aku tua nanti kayak gitu.. Kasihan kann.. Kayaknya mau kemana-mana juga repot.

Pelajaran nomor-entah-yang-keberapa: KECILKAN LINGKAR PINGGANG, SUKSESKAN DIET, JALANI HIDUP SEHAT DAN KUAT DARI SEKARANG!!


------------------------------------
::ps:: aku masih butuh belom ketemu biji labu lohh.. dapet di mana ya?? (dan jangan bilang beli labunya terus ambil bijinya.. biji labu tuh harusnya dijual kayak kuaci gitu.. nggak mungkin kan kita beli bunga matahari cuma buat dapetin bijinya doaang..?) Soalnya yang aku denger, biji labu itu bisa meningkatkan kadar magnesium dalam darah, which artinya, mengurangi resiko kematian hingga 40%!! Yeeeaayy... aku udah makin pinter kan soal hidup sehat?? Hahahaha.. (btw, yang punya tips diet sehat silahkan lho bagi-bagi di comment) – hadoh ps-nya kepanjangan ya.. hahahaha

1 comment:

Anonymous said...

wah... gak nyangka, udah punya usaha catering kamu masih mau bersusah-payah naik bis. ck ck ck... sangat jarang sekali wanita seperti ini di jaman sekarang :p